Jumat, 27 Juli 2012

Beriman kepada hari akhirat

Yaitu: Meyakini akan berakhirnya kehidupan dunia ini dan setelah itu akan memasuki alam lain, dimulai dengan kematian dan kehidupan alam kubur untuk kemudian terjadinya hari kiamat dan selanjutnya adalah kebangkitan (dari kubur), dikumpulkan di padang mahsyar dan diputuskan ke surga atau neraka. Iman kepada hari akhirat merupakan salah satu rukun Iman yang tidak sempurna keimanan seseorang tanpanya, barangsiapa yang mengingkarinya maka dia telah kafir.
Allah berfirman:
 “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah dan hari kemudian.” (QS.Al-Baqarah:177).

Ketika Jibril datang kepada rasulullah dan bertanya: “ Beritahukan kepadaku tentang Iman? Beliau menjawab: “ Kamu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitabkitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhirat, dan kamu mengimani taqdir baik ataupun buruk.” (HR. Muslim). Termasuk yang wajib diimani, adalah mengimani mukaddimah-mukaddimah datangnya hari akhir ini sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berupa tanda-tanda hari kiamat.

Para Ulama telah membagi tanda-tanda datangnya hari kiamat ini kepada dua macam:
Pertama:
Tanda-tanda kecil, yaitu yang menunjukkan dekatnya hari kiamat. Dan itu banyak sekali, sebagian besarnya telah terjadi. Diantaranya: Diutusnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, disia-siakannya amanah, dihiasnya masjid untuk menjadi kebanggaan, perlombaan para penggembala dalam mendirikan bangunan, memerangi Yahudi dan membunuh mereka, semakin pendeknya waktu, kurangnya amal, munculnya berbagai fitnah, banyaknya pembunuhan, dan tersebarnya zina serta maksiat.

 Allah berfirman:
 “ Telah dekat (datangnya) hari kiamat dan telah terbelah bulan.” (QS.Al-Qamar:1).

Kedua:
Tanda-tanda besar, yaitu yang terjadi menjelang saat-saat terjadinya kiamat, dan mengingatkan mulai terjadinya. Dan ini ada sepuluh tanda, dan belum satupun yang muncul. Kesepuluh tanda itu adalah: munculnya Mahdi, keluarnya Dajjal, turunnya Isa alaihi salam dari langit sebagai hakim yang adil lalu dia menghancurkan salib, membunuh Dajjal dan babi, menghentikan jizyah dan menghukumi dengan syariat Islam, munculnya Ya’juj dan ma’juj yang akan didoakan oleh Isa dengan kehancuran maka merekapun mati, terjadi tiga gerhana, satu di timur, satu di barat dan satu di jazirah Arab, asap yaitu: keluarnya asap besar dari langit yang menyelimuti manusia dan menutupi pandangan mereka, diangkatnya Al-Qur’an dari bumi ke langit, terbitnya matahari dari barat, munculnya binatang aneh dan berkobarnya api besar dari Adn yang menggiring manusia ke bumi Syam sebagai tanda besar yang paling terakhir. Imam Muslim meriwayatkan dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari radhiallahu anhu, bahwasanya beliau berkata:

 “Suatu ketika nabi datang dan kami sedang mudzakarah (saling mengingatkan ilmu), beliau bertanya: “Apa yang sedang kalian bicarakan?” Mereka menjawab: “Kami sedang membicarakan hari kiamat.” Beliau berkata: “Sesungguhnya kiamat itu tidak datang sebelum munculnya sepuluh tanda.” Kemudian beliau menyebut: Asap, Dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa putra Maryam, Ya’juj, Tiga gerhana: satu terjadi di timur, satu di barat dan satu di jazirah Arab, dan yang terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia menuju tempat berkumpul mereka. (HR. Muslim).

Dalam hadits lain beliau bersabda:
 “Akan keluar di akhir umatku nanti Al-Mahdi yang akan Allah turunkan untuknya hujan, hingga bumipun mengeluarkan tumbuhannya, yang memberinya harta yang melimpah, binatang ternak berkembang biak, umat ini menjadi banyak, dia akan hidup selama tujuh atau delapan, yaitu tahun. (HR. Hakim). Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa tandatanda ini akan datang berturut-turut sebagaimana berurutannya mutiara di untaian kalung, jika satu tanda telah muncul akan diikuti oleh tanda-tanda yang lain. Jika semua tanda itu sudah muncul semua maka terjadilah kiamat.

Yang dimaksud dengan sa’ah (hari kiamat) adalah hari keluarnya manusia dari kubur dengan perintah tuhan mereka untuk dihisab, maka orang-orang yang baik akan mendapat kenikmatan, sedangkan mereka yang jahat akan diadzab.

Allah berfirman:
 “(Yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia).” (Al-Ma’arij:43). Hari ini disebutkan dalam Al-Qur’an dengan beberapa nama. Diantaranya adalah: yaumul qiyamah (hari kiamat), al-Qori’ah, yaumul hisab (hari perhitungan amal), yaumu din (hari pembalasan), Ath- Thamah (malapetaka yang sangat besar), Al-Waqi’ah, Al-Haqqaah (yang pasti terjadi), Ash-Shakhah (suara yang memekakkan), Al-Ghasyiah (hari pembalasan) dan sebagainya.

Nama Yaum Qiyamah terdapat pada firman Allah:
 “Aku bersumpah dengan hari kiamat.” (QS.Al-Qiyamah:1).

Nama Al-Qori’ah dalam firman Allah:
 “Hari kiamat, apakah hari kiamat itu?” (QS.Al-Qori’ah:1-2).

Nama Yaumul Hisab dalam firman Allah:
 “Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Shad:26). Nama Yaumud Din terdapat dalam firman Allah:
 “Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. Mereka masuk ke
dalamnya pada hari pembalasan.” (QS.Al-Infithar:14-15).

Nama Ath-Thammah ada dalam firman Allah:
 “Maka apabila malapetaka yang besar (hari kiamat) telah datang.” (QS.An-Naziat:34).

Nama Al-Waqi’ah terdapat dalam firman Allah:
 “Apabila terjadi hari kiamat.” (QS.Al-Waqiah:1).

Nama Al-Haqqah terdapat firman Allah:
 “Hari kiamat, apakah hari kiamat itu?” (QS.Al-Haqqah:1-2).

Nama Ash-Shakhah terdapat dalam firman Allah:
 “Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua).” (QS.'Abasa: 33).

Nama Al-Ghasyiah terdapat dalam firman Allah:
 “Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?” (QS.Al-Ghasyiah:1).

Sumber : http://s1.islamhouse.com